Komisi IV Dorong BKIPM Padang Tingkatkan Ekspor Ikan

24-01-2019 / KOMISI IV
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kantor BKIPM Padang, Sumatra Barat.Foto :Andri/od

 

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono menilai ekspor ikan di Provinsi Sumatera Barat relatif masih sangat rendah. Mengacu data Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Padang, ekspor ikan di Sumatera Barat masih sebesar Rp 51 miliar per tahun dengan jenis ikan ekspor paling dominan ialah ikan tuna. Untuk itu, pihaknya mendorong BKIPM Padang meningkatkan ekspor ikan.

 

“Ekspor ikan di Sumatera Barat masih terbilang sedikit. Padahal jika melihat dari udara, begitu luas perairan di Sumbar. Tentunya memiliki potensi ikan yang begitu besar. Dan jika merujuk pernyataan Kementerian Kelautan dan Perikanan, ekspor ikan di Indonesia mencapai ratusan juta dolar,” katanya saat memimpin Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI ke Kantor BKIPM Padang, Sumatra Barat, Rabu (23/1/2019).

 

Legislator Partai Golkar itu menyebutkan, secara nasional daerah yang terbesar mengekspor ikan berada di Tanjung Periok, Jakarta, Surabaya, Sumatera, dan Makassar. Sumatera Barat juga perlu terus didorong, agar ekspor ikan meningkat, karena wilayah ini memiliki laut yang cukup luas. 

 

“Seiring dengan itu, BKIPM Padang juga perlu meningkatkan pengawasan dan memastikan bahwa ikan-ikan yang diekspor itu aman dan sehat untuk diekspor. Jika semuanya baik, kemungkinan Sumatera Barat memiliki permintaan ekspor ikan yang lebih besar,” harap legislator dapil Gorontalo itu.

 

Untuk meningkatkan ekspor, harus ada stimulus berupa fasilitas kepada para nelayan Sumbar, sehingga dapat memberikan peran dalam ekspor ikan ke berbagai negara di dunia. Ke depan, pesan Roem Kono, tentu pemerintah perlu mendukung kegiatan para nelayan, sehingga hasil tangkapan nelayan turut meningkat, dan dengan demikian dapat menambah jumlah ikan yang hendak diekspor.

 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKIPM Rina mengatakan, tujuan ekspor ikan dari Sumbar didominasi ke Jepang, Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya. Ekspor terbesar adalah ikan tuna. “Belum ada keluhan dari pihak luar negeri tujuan ekspor tentang kondisi ikan yang dikirim tersebut,” imbuh Rina.

 

Sementara itu, Kepala BKIPM Padang Rudi Barmara mengatakan, pihaknya berkomitmen memastikan ikan yang diekspor benar-benar dalam kondisi baik. Apalagi BKIPM sudah dilengkapi dengan berbagai laboratorium.

 

“Laboratorium yang ada di BKIPM Padang telah memiliki akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Kami memberikan jaminan ikan yang dikirim sehat dan bermutu. Karena kami melakukan pengujian terlebih dahulu, sesuai dengan negara tujuan,” yakin Rudi. (man/sf)

BERITA TERKAIT
Daniel Johan Usul Pemerintah revisi PP yang Beratkan Ekosistem IHT
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengusulkan pemerintah segera merevisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28/2024, khususnya...
Johan Rosihan Harap RAPBN 2026 Cerminkan Komitmen Pemerintah Soal Kedaulatan Pangan
20-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan meminta komitmen Pemerintah terhadap kedaulatan pangan agar benar-benar tercermin dalam...
Stok Beras Melimpah tapi Harga Tetap Mahal, Daniel Johan: Sangat Ironi!
15-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Belum lama ini Ombudsman RI yang mengungkap temuan adanya tumpukan beras impor tahun 2024 lalu yang sebagian...
Komisi IV Dorong Peningkatan Fasilitas dan Infrastruktur di PPI Tanjung Limau Bontang
13-08-2025 / KOMISI IV
PARLEMENTARIA, Jakarta - Komisi IV DPR RI mendorong peningkatan fasilitas dan infrastruktur di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Tanjung Limau, Kota...